Rabu, 10 Oktober 2012


PENULISAN KATA dan PENULISAN KARANGAN ILMIAH


Penulisan Kata
Penulisan kata di pengaruhi oleh delapan kriteria, yaitu :

1.     Kata Dasar
2.     Kata turunan
3.     Bentuk Ulang
4.     Gabungan Kata
5.     Kata Depan ( di, ke, dari )
6.     Kata Sambung ( si dan sang )
7.     Singkatan dan Akronim
8.     Angka dan Lambang Bilangan

Penulisan Karangan Ilmiah
Dalam penulisan ilmiah ada tiga kriteria, yaitu :

1.     Karangan Non Ilmiah
2.     Karangan Semi Ilmiah
3.     Karangan Ilmiah

Karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak berkait dengan karangan baku.
Karangan semi ilmiah adalah karangan ilmiah yang karakteristiknya di antara ilmiah dan non ilmiah.
Karangan ilmiah adalah karanan yang memiliki aturan di sejumlah persyaratan khusus yang memngangkut metode dan pengguna bahasa.

Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog
pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Sikap Ilmiah ada tujuh, yaitu :

1.     Selalu Ingin Tahu
2.     Berpikir Secara Kritis
3.     Menghargai Orang Lain
4.     Berani Mempertahankan Kebenaran
5.     Menjangkau ke Depan
6.     Terbuka dalam Menerima Kritik dan Saran
7.     Obyek atau Apa Adanya dan Tidak Mengada-ada

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

1.     Menyajikan Fakta Obyektif
2.     Penulisannya Cermat dan Memenuhi EYD
3.     Tidak Mengejar Keuntungan Pribadi
4.     Sistematis dalam Metode Penulisannya
5.     Tidak Emotis dengan Cara Tidak Menyinggung Orang Lain
6.     Slalu di Dukung Oleh Data
7.     Memuat Kebenaran
8.     Tidak Melebih-lebihkan Sesuatu

Ragam Bahasa Ilmia

1.     Cendikia
2.     Lugas
3.     Jelas , Bertolak Belaka dengan Gagasan
4.     Obyek dan Konsisten

KALIMAT EFEKTIF 2
KEHEMATAN KATA, KEPADUAN GAGASAN, KELOGISAN MAKNA


Kehematan Kata
Kehematan kata adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Untuk memperhemat kata dapat di lakukan dengan cara :

1.     Menghilangkan penglangan subjek
2.     Menghindari pemakaian superordinate pada kata hiponim
3.     Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
4.     Tidak menjamakan kata yang sudah jamak

Hiponim adalah kata-kata yang sudah memiliki kelompoknya dan sedangkan superordinate adalah menambah kata pada hiponim agar semakin jelas.

Kesatuan Gagasan
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya ide pokok dalam sebuah kalimat. Kesatuan gagasan janganlah diartikan bahwa hanya terdapat suatu ide tunggal. Secara praktis, sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh Subjek, predikat, objek. Kesatuan yang diawali oleh subjek, predikat, dan objek itu berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan, kesatuan pilihan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Berikut contoh-contoh kesatuan gagasan yang jelas maupun yang tidak jelas.
a. kesatuan gagasannya jelas
- Semua penduduk desa itu mendapat penjelasan mengenai Rencana Pembangunan Lima Tahun
- Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi, dan telah berangakat dengan pesawat satu jam yang lalu.
b. kesatuan yang gagasannya tidak jelas
Kesatuan gagasan biasanya menjadi kabur karena kedudukan subjek atau predikat tidak jelas, terutama kalu salah dalam menggunakan kata-kata depan.
Contoh :
-Di rumah-rumah sakit penuh sesak penderita-penderita atom yang belum mati
            -kebutuhan akan makan oleh manusia tidak akan menunggu sampai esok hari

Kelogisan
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akal.

KALIMAT EFEKTIF 1
KESEPADANAN, KEPARALELAN, KETEGASAN



Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah Kalimat Yang memperlihatkan bahwa proses penelaahan penyampaian oleh pembicara / penulis Dan proses imunisasi meliputi Nilai Akhir oleh pendengar / pembaca berlangsung Artikel Baru Sempurna sehingga isi atau maksud Yang di sampaikan oleh pembicara / penulis tergambar lengkap Illustrasi Pikiran pendengar / pembaca. Pesan Yang diterima oleh pendengar / pembaca relatif sama Artikel Baru Yang di kehendaki oleh pembicara / penulis.


Ciri-ciri kalimat efektif adalah :

1.     Kepadanan struktur
2.     Keparalelan
3.     Ketegasan
4.     Kehematan kata
5.     Kepaduan gagasan
6.     Kelogisan bahasa

Kalimat Non Efektif

Kalimat non efektif adalah kalimat Kalimat Yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat Yang terdapat PADA Kalimat efektif.

Ciri-ciri kalmiat non efektif adalah :

1.     Pengadaan makna ganda
2.     Pengadaan makna nirlogis atau tidak logis
3.     Pengadaan gejala pleonostis
4.     Kalimat terlalu panjang atau bertele-tele
5.     Kalimat tidak lengkap

Kesepadanan
Kesepadanan adalah

Ciri-iri kesepadanan adalha :

1.     Strukturnya jelas
2.     Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan yang di tempatkan di depan subjek
3.     Tidak terdapat subjek ganda
4.     Predikatnya tidak di dahului dengan kata yang

Keparalelan
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya,sama pola atau susunannya dan frasa yang dipakai di dalam kalimat tersebut. Bila bentuk pertama menggunakan nominal atau benda maka bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nominal atau benda.

Ketegsan
Ketegasan atau penekan kata adalah perlakuan khusus tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.

Cara penekanan dalam kalimat sebagai berikut :

1.     Meletakkan kata yang di tonjolkan pada awal kalimat
2.     Melakukan pengulangan kata
3.     Melakukan pengontrasan kata kunci
4.     Menggunakan partikel penegas ( lah, pun, dan kah )


Senin, 08 Oktober 2012

Ide Pokok dan Ide Penjelas


IDE POKOK dan  IDE PENJELAS


Ide pokok
Ide pokok adalah gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraph dalam menentukan bermakna atau tidaknya suatu kalimat. Kalimat utama adalah kalimat yang didalamnya terdapat ide pokok. sedangkan ide penjelas adalah gagasan penjelas yang menjelaskan tentang ide pokok atau supporting idea.
Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.


 Paragraf  Deduktif
Pada paragraf deduktif kalimat utama terletak di awal paragraf. Gagasan pokok/kalimat utama dinyatakan lebih dahulu baru diikuti kalimat penjelas.
Kalimat utama
Contoh:


1.             Seseorang akan diuji dengan apa yang ia memiliki. Ketika ia memiliki ilmu, maka dia akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat. Ketika seseorang mempunyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh mana ia mampu mendistribusikan hartanya kepada orang lain.

2.             Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. ”Kami sudah memanggil RIM yang sudah bekerja sama dengan enam operator di Indonesia,” kata Tifatul di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bila ternyata konten pornografi Internet masih dapat diakses melalui Blackberry, pihaknya akan dengan tegas memberikan teguran kepada pabrikan ponsel pintar tersebut. Menteri menyatakan tidak akan segan-segan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila RIM menolak memblokir pornografi.

Kalimat  (1)  kalimat utamanya adalah  Seseorang diuji dengan apa yang ia miliki. Ide pokoknya adalah  ujian untuk seseorang  (atau bisa juga ujian untuk seorang manusia).  Kalimat (2) kalimat utamanya adalah  Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. Ide pokoknya adalah  ancaman Menkominfo Tifatul Sembiring.

Paragraf Induktif
Pada paragraf induktif kalimat utama terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelas disampaikan lebih dahulu, baru kalimat utama.
Contoh :
(1)        Ini adalah pelajaran yang mesti diketahui setiap orang tua. Doa mereka sungguh ajaib jika itu ditujukan pada anak-anak mereka. Jika orang tua ingin anaknya menjadi saleh dan baik, maka doakanlah mereka karena doa orang tua adalah doa yang mudah diijabahi. Jika orang tua mendoakan jelek pada anaknya, maka itu pun akan terkabulkan. Jadi, orang tua mesti hati-hati dalam mendoakan anaknya.
(2)        Orang yang sekali melakukan dosa dan ia enggan bertobat, maka ia akan tergoda untuk melakukan yang kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya. Lalu dosa-dosanya itu akan semakin bertumpuk-tumpuk sehingga mengalahkan amal baiknya. Ibarat racun dalam tubuh, dosanya akan menggerogoti kesehatannya dari ke hari, sehingga tubuhnya kian lemah dan penuh penyakit. Sesungguhnya dosa besar maupun kecil bila dilakukan secara terus-menerus akan berdampak sangat buruk bagi pelakunya.

Kalimat utama kalimat (1) adalah Jadiorang tua mesti hati-hati dalam mendoakan anaknya. Ide pokoknya adalah  hati-hati mendoakan anak.  Kalimat (2) kalimat utamanya adalah Sesungguhnya dosa besar maupun kecil bila dilakukan secara terus menerus akan berdampak sangat buruk bagi jiwa dan raga pelakunya. Ide pokoknya adalah dampak buruk dosa.


Variasi ide penjelas

Kontras         ; perbedaan antara jumlah ide penjelas diurakan dan criteria pembedanya diungkap dalam ide pokok.
Kronologis    ; setiap ide pokok adalah jalan yang berurutan dan ide pokoknya menggunakan kurun waktu tertentu.
Proses           ; penjelasan tahap-tahap yang harus dilalui sedangkan ide pokok hanya pokokny asaja.